Widget HTML #1

Makna Mendalam Puji-Pujian Jawa "Sak Uwise Ono Adzan"

Tradisi puji-pujian sebelum sholat di masjid adalah bagian dari kekayaan budaya Islam Nusantara yang masih lestari hingga kini. Salah satu syair puji-pujian yang sering dikumandangkan di masjid-masjid Jawa adalah "Sak Uwise Ono Adzan" atau "Puji-pujian ketika azdan". Meski tampak sederhana, syair ini menyimpan pesan spiritual yang dalam dan relevan untuk kehidupan umat Islam masa kini.

Sak Uwise Ono Adzan

Lirik Puji-Pujian Sak Uwise Ono Adzani

Berikut ini adalah lirik lengkap puji-pujian tersebut:

Lirik Asli (Bahasa Jawa)

Allahumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad, Ya Robbi Sholli 'Alaihi Wasallim

He sedulur sa uwise ono azdan
ojo podo katungkul omong-omongan,
enggal-enggal podo wudu terus dandan,
mlebu mesjid lakonono kesunatan,

solat sunat ojo nganti ketinggalan,
nunggu imam sinambi puji-pujian,
imam teko dikomati terus sembayang,
bar sembayang ojo giri bubar durung wiridan.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad, wahai Tuhanku, limpahkanlah shalawat dan salam kepadanya

Wahai saudara, setelah adzan berkumandang
janganlah asyik ngobrol terus,
segeralah berwudhu dan bersiap-siap,
masuk masjid dan jalankan sunnah,

jangan sampai ketinggalan shalat sunnah,
menunggu imam sambil berdzikir dan bershalawat,
saat imam datang, langsung shalat berjamaah,
setelah shalat jangan buru-buru bubar sebelum berdzikir.

Makna Mendalam dari Syair Puji-Pujian Ini

Puji-pujian ini bukan sekadar lagu pengantar waktu sebelum shalat, namun merupakan nasihat religius yang halus dan menyentuh, sarat nilai adab, kedisiplinan, serta semangat kebersamaan dalam beribadah. 

Berikut ini kira-kira uraian maknanya:

1. Tanggapan Cepat terhadap Panggilan Allah
"He sedulur sa uwise ono azdan, ojo podo katungkul omong-omongan"
Maknanya adalah setelah mendengar adzan, kita diimbau untuk segera meninggalkan kesibukan duniawi, termasuk berbincang-bincang, dan memusatkan hati menuju Allah SWT.

2. Menjaga Kesucian dan Penampilan
"Enggal-enggal podo wudu terus dandan"
Maknanya adalah kita dianjurkan untuk menjaga wudhu dan berpenampilan rapi ketika hendak menghadap Allah dalam shalat. Ini menunjukkan pentingnya kebersihan lahir dan batin.

3. Menghidupkan Sunnah dan Memakmurkan Masjid
"Mlebu mesjid lakonono kesunatan, solat sunat ojo nganti ketinggalan"
Syair ini mengajak kita untuk menghidupkan amalan sunnah di masjid, seperti shalat sunnah rawatib sebelum berjamaah. Ini bentuk keseriusan dalam ibadah.

4. Menanti Imam dengan Dzikir
"Nunggu imam sinambi puji-pujian"
Waktu tunggu sebelum shalat diisi dengan dzikir, membaca shalawat, atau puji-pujian, bukan dengan membuang waktu sia-sia.

5. Shalat Berjamaah dan Wiridan
"Imam teko dikomati terus sembayang, bar sembayang ojo giri bubar durung wiridan"
Maknanya adalah shalat harus dilakukan berjamaah bila memungkinkan, dan setelahnya tidak langsung pulang, tapi berwirid dan berdzikir sejenak untuk menyempurnakan ibadah.

Relevansi di Zaman Sekarang

Di era digital saat ini, perhatian umat sering teralihkan oleh gadget, notifikasi media sosial, dan kesibukan duniawi lainnya. Puji-pujian ini menjadi pengingat luhur agar kita tetap menjaga:
  • Kehadiran hati dalam ibadah
  • Kedisiplinan waktu shalat
  • Etika saat berada di masjid
  • Kebersamaan dan kekhusyukan dalam berjamaah
Tradisi seperti ini perlu terus dilestarikan karena dapat mendidik umat dengan cara yang lembut dan menyentuh.

Penutup

Puji-pujian "Sak Uwise Ono Adzan" adalah warisan spiritual yang bukan hanya indah didengar, tapi juga kaya dengan nilai-nilai pendidikan Islam. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari setiap baitnya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga bermanfaat...
Hari Aspriyono
Hari Aspriyono Biasa saja.... Tidak ada yang Istimewa...

Posting Komentar untuk "Makna Mendalam Puji-Pujian Jawa "Sak Uwise Ono Adzan""

Dapatkan Desain Huruf Hijaiyah dan Source Code Program PHP DI SINI